Jumat, 08 Juli 2011

Street Racing Style New Honda Jazz

Modifikasi car audio Honda Jazz kali ini memang sedikit berbeda, karena selain mengutamakan sektor sound system bertaraf Sound Quality atau SQ, mobil ini juga sedikit ikutan di permak dengan tampilannya yang lebih sporty ketimbang standarnya.
Modifikasi Honda Jazz
Tak seperti biasanya yang hanya merapikan bagian dalam kabin tempat di mana sound system bersarang, nmaun yapa yang anda liat pada Honda Jazz RS  milik workshop Mobiltronik ini memang sedikit berbeda. Baik dari tampilan luar maupun dalamnya bisa dibilang cukup rapih dan nyaman. Namun biar bagaimanpun hal ini bukan mengenai bagaimana tampilannya, tetapi lebih bagaimana kualitas suara dari sound system yang dihasilkannya.
Tanpa basa-basi kita coba untuk membahas sedikit tampilan luar dari Jazz Mobiltronik ini. Warna putih yang merupakan  standar bawaan pabril tetap dipertahankan namun diberikan list cutting stiker sebagai pemanis disisi kana-kiri bertuliskan Mobiltronik. Selain itu di bagian depan tepatnya engine hood sampai dengan bagian grill juga telah terbungkus dengan motif doff carbon yang membuatnya kian sangar, tak lupa juga dengan beberapa lip spoiler dan mud guard yang menempel di bagian depan dan belakang. Selesai dari itu semua, untuk lebih mendongkrak tampang standarnya, maka pelek pun turut dirubah dengan menggunakan pelek bermotif palang berlapis warna gelap. Alhasil tampang sporty pun telah dapat tercermin dari Jazz ini.


Puas dengan urusan tampangnya, giliran beralih ke dalam kabin yang mana pembahasan akan lebih memasuki dunia audionya. Namun sebelum dari itu, rupanya Mobiltronik juga menyematkan jok racing keluaran Recaro sehingga suasana sport pun kembali muncul di dalam kabin. Bagian dashboard yang mana merupakan center dari sebuah kendaraa telah direvisi dengan menempatkan variasi carbon dan juga sebuah head unit  KCD 001 keluaran Kenwood yang dikolaborasikan dengan perangkat audio 3 way melalui tweeter Dominations Revelations Be Alloy No.1 di bagian pilar A bersama dengan Dominations Revelations D53neo Carbon sebagai Midrangenya, sedangkan untuk Midbass yang berada di bagian doortrim juga tetap menggunakan produk keluaran Domination, RS51.



Tak lengkap hanya dengan itu saja, ubahan sektor lainya yang turut diterapkan adalah pada bagian bagasi belakang. Sebagai penghasil suara rendah telah ditunjang dengan adanya Subwoofer Dominations D230 Aluminum, yang kemudian juga terinstalasi dengan beberapa bagian lainnya seperti, Processor Dominations Corpus Call-o-sum, Amplifier Left Celestra FA475 Ch1&2 (bridge) Mid/Twtr Left, Ch3&4 (bridge) Subwoofer, dan juga Amplifier Right Celestra FA475 Ch1&2 (bridge) Mid/Twtr Right Ch3&4 (stereo) Midbass L&R.

Alhasil, setalah melalui proses penyetingan yang tepat suara manis pun didapat. Namun pengerjaan yang dilakukan tidaklah mudah, karena guna menyusun dan membangun instalasi itu, Jazz ini sempat harus di telanjangi bagian kabinnya lhoo, selain untuk mendapat sisi kerapihan dalam menyusun perangkat audio dan instalasi boxnya juga untuk lebih memudahkan pengerjaan pastinya… rasanya tak pas bila membahas audio tanpa sekaligus mencicipi sedikit lantunan suaranya, oleh karena itu kita simak aja pembahasan ringan yangnya di bawah ini.
Sound Tester :
Sedikit grogi bercampur rasa canggung … seperti itulah mungkin ungkapan Tim BosMobil ketikan diberi kepercayaan untuk mendengar dan mereview sistem audio pada mobil Honda Jazz Mobiltronik ini. Bagaimana tidak, mobil yang kerap dijuluki “jazz putih” ini merupakan senior di kancah dunia car audio. Belasan bahkan puluhan trofi juara SQ sudah berhasil disabet-nya. Hebatnya, walau “hanya” ber-budget 30jt-an, tetapi jazz putih ini mampu menorehkan prestasi hingga kasta tertinggi, FFA. Dan ketika memasuki mobil, terasa sekali kematangan sang instalatur dalam mempersiapkan jazz putih ini untuk berkompetisi.

Tahap awal dimulai dengan penilaian Sound-stage. Honda Jazz Mobiltronik memiliki tinggi panggung yang ideal dan termasuk baik, yaitu berada pada “eye level”. Jika dilihat placing tweeter dan midrange yang hampir menempel dashboard, umumnya tinggi panggung biasa saja, namun tidak pada jazz putih ini. Kemudian untuk lebar panggung, “Wouuuww…speechless,” ungkap kami dalam hati. Suara berhasil tersaji dari ujung pilar kiri hingga pilar kanan. Terakhir pada point sound-stage adalah kedalaman panggung. Jazz putih lagi-lagi menuai decak kagum dan mungkin mobil ini adalah “one of the best” yang pernah Tim BosMobil dengar terkait kedalaman panggung.
Selanjutnya adalah penilaian Imaging. Jazz putih ini di kalangan pencinta car audio menjadi terkenal akibat point Imaging-nya yang luar biasa. Saat mendengarkan track 3 CD EMMA, memang nyata terasa bahwa suara pada masing-masing titik, yaitu left, left-center, center, right-center, right, begitu fokus dan bahkan mulut si penyanyi berada di mana pun bisa terasa. Satu hal lagi, Imaging yang baik adalah haruslah memiliki ketinggian yang segaris mulai dari kiri hingga kanan, dan jazz putih ini pun mampu menyajikannya.

Sesaat sebelum memasuki tahapan selanjutnya yaitu tonal accuracy, Tim BosMobil sempat berpikir, “Aaah…so far mobil ini tanpa cela, pasti butuh ekstra konsentrasi dan niat untuk bisa membuat setting-an serapih itu.” Untuk tonal balance, dimulai dengan pengujian suara sub. “Duuunngg… OMG, mobil ini ada bass-nya,” sebut kami. Sekilas mengenai perjalanan jazz putih, mobil ini kerap dicap sebagai mobil yang mementingkan hal-hal teknis, yaitu sound-stage dan imaging, sehingga sektor tonal pasti hancur dan bass gak kedengaran. Namun disayangkan, kali ini justru malah suara sub terlalu kencang (loud), meski sebenarnya nada rendah (super low) dan artikulasi-nya nyata terdengar. Mungkin jika level gain diturunkan sedikit hasilnya akan lebih nge-blend. Lanjut ke pengujian suara midbass, pada track 4 CD EMMA, hentakan dan rumble pada grand piano dapat tersaji dengan baik. Bahkan bisa dibilang termasuk ajaib, karena umumnya sistem audio dengan tinggi panggung yang baik akan sulit memiliki tonal midbass yang baik, kecuali dengan penggunaan komponen barang hi-end, tetapi itu pun tidak otomatis bisa tercapai.

Pengujian tonal selanjutnya adalah suara mid-high. Hmm..not bad, but just okey. Karakter suara mewah memang tidak didapatkan pada jazz putih ini. Walau extension pada high mampu tersaji, suara cymbal drum pun tidak “grepes”, lalu vocal wanita juga tidak tipis, namun itu semua hanyalah cukup. Disini terlihat jazz putih mulai kedodoran karena faktor penggunaan komponen dan speaker kelas menengah. Mungkin beda ceritanya jika mobil ini dikomparasi dengan mobil kontes SQ di kelas 30jt-an.

Puas dengan penilaian tonal accuracy, pindah  mendengarkan harmonisasi dari sistem audio jazz putih, yang populer dengan istilah Spectral-balance. Secara overall, point minus layak ditujukan pada suara sub yang cenderung mengganggu kenyamanan kuping, karena level gain yang ketinggian. Andai saja diturunkan sedikit, akan lebih harmonis / balance, apalagi sebenarnya detail sub sangat baik.
Data&fakta :
Headunit : Kenwood KCD 001, Processor : Dominations Corpus Call-o-sum, Amplifier : Left Celestra         FA475  Ch1&2 (bridge) Mid/Twtr Left, Ch3&4 (bridge) Subwoofer.  Amplifier Right : Celestra FA475   Ch1&2 (bridge) Mid/Twtr Right Ch3&4 (stereo) Midbass L&R , Tweeter :Dominations Revelations Be Alloy No.1, Midrange : Dominations Revelations D53neo Carbon, Midbass : Dominations Racing RS51, Subwoofer : Dominations D230 Aluminum. workshop : Mobiltronik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar